Jeng jeng...Alkhamdulillah tugas ke-5 sudah ke upload J Nah ok itu memang poster buatan saya.
Memang saya akui poster itu kurang keren. Maklum itu poster pertama buatan
saya. Langsung saja saya akan membagikan tutorial membuat
poster di atas kawan.
Langkah 1
Buka CorelDrawnya ! Caranya ? Sama kaya buka aplikasi lain.
Cari ikon yang ada tulisan CorelDraw>klik dua kali... mudah kan J Oh iya saya pakai Corel X3 soalnya
lupa terus kalau mau nginstal yang versi baru jadi seadanya deh. Tapi sama saja kok mau pakai versi apapun yang penting kamu paham cara mengoperasikannya.
Langkah 2
Pertama-tama kita harus buat latar belakangnya. Cari ikon
persegi panjang di toolbox (Rectangle tool) > klik icon > drag ditempat
yang kita mau.
Langkah 3
Kita buat segi enam di atasnya. Caranya Cari ikon persegi
panjang di toolbox (Polygon tool) > klik icon > drag ditempat yang kita
mau.
Langkah 4
Kita akan masukkan gambar ke
dalam segi enamnya satu persatu. Cari di galeri ya, caranya klik
import>pilih gambar>klik insert tunggu sampai kursor berganti tulisan klik di tempat yang kita mau. Klik
ini jika belum ada gambar.
Langkah 5
Kita masukkan gambar ke segi
enam. Caranya klik gambar pilih menu Effects>Powerclip>Place Inside
Container>muncul anak panah Klik di Segi Enam yang kita mau.
Jika letaknya tidak pas dapat
diedit. Caranya “Klik Kiri” gambar pilih “Edit Content” sesuaikan letaknya ya. Jika sudah selesai
“Klik Kanan Gambar>Finish Editing This Level”. Dan seterusnya masukkan
gambar satu persatu kedalam segi enam dengan langkah yang sama seperti diatas.
Lalu mewarnai segi enam lain yang masih kosong. Caranya pilih Color Palletes yang ada di sebelah kanan
Langkah 6
Membuat tulisan pilih Tool box >Text Tool yang ada huruf
“A”
Langkah 7
Edit huruf pilih Font list dan disampingnya Font size untuk
mengedit ketebalan.
Untuk kalimat MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST jenis huruf Arial Black
Untuk
kalimat HEMATOLOGI,dst
jenis huruf Bernard MT Condensed
Untuk
kalimat ZONE jenis huruf cooper black
Langkah 8
Memberi pemanis pilih Freehand Tool>Artistic Media
tool>Misc
Langkah 9
Merapikan object yang melebihi background. Caranya seperti
menginsert gambar kedalam segi enam seperti diatas. Pisahkan persegi panjang
untuk background, blok object >pilih menu
Effects>Powerclip>Place Inside Container>Klik pada persegi panjang.
Lalu rapikan dengan klik
kanan pilih>“Edit content” jika sudah klik kanan pilih>Finish Editing The
Level.
Langkah 10
Mewarnai background klik persegi panjang yang dijadikan alas
tadi. Pilih Fill tool> Fountain Fill
.
Langkah 11
Langkah terakhir jika ingin disimpan dalam bentuk gambar jpg. Caranya pilih File>Save
as>JPG-JPEG Bitmaps>Eksport.
A.Analisa
Gas Darah Arteri Analisa
gas darah arteri dilakukan ketika dibutuhkan informasi tentang status asam-basa
klien. Kontraindikasi : keadaan fibrinolisis sistemik, seperti pada terapi
trombolitik merupakan keadaan kontraindikasi relatif.
B.Tujuan
dilakukan analisa gas darah adalah untuk mengetahui:
a.pH darah
b.Tekanan parsial Karbon Dioksida (PCO2)
c.Bikarbonat (HCO3-)
d.Base excess/deficit
e.Tekanan Oksigen (PO2)
f.Kandungan Oksigen (O2)
g.Saturasi
Oksigen (SO2)
Faktor-faktor
yang berkontribusi pada nilai-nilai analisa gas darah yang abnormal
Obat-obatan dapat meningkatkan pH darah:
sodium bikarbonat
Kegagalan untuk mengeluarkan semua udara
dari spuit akan menyebabkan nilai PaCO2 yang rendah dan nilai PaO2 meningkat
Obat-obatan yang dapat meningkatkan PaCO2 :
aldosterone, ethacrynic acid, hydrocortisone, metolazone, prednisone, sodium
bicarbonate, thiazides.
Obat-obatan yang dapat menurunkan PaCO2 :
acetazolamide, dimercaprol, methicillin sodium, nitrofurantoin, tetracycline,
triamterene.
Obat-obatan yang dapat meningkatkan HCO3-:
alkaline salts, diuretics
Obat-obatan yang dapat menurunkan HCO3-:
acid salts.
Saturasi
oksigen dipengaruhi oteh tekanan parsial oksigen dalam darah, suhu tubuh, pH
darah, dan struktur hemoglobin.
B.
Analisa Darah Vena
Tujuan
dilakukan analisa darah vena antara lain untuk menganalisa kandungan komponen
darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, angka Lab. Ketrampilan Medik
PPD Unsoed Modul SkillabA-JILID I 2
leukosit, dan angka trombosit. Darah vena
juga dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri tidak dapat
diperoleh, namun hanya berguna untuk mengevaluasi pH, PaCO2 dan base excess.
Alat
yang diperlukan untuk pengambilan darah arteri adalah :
-
Antiseptik (kapas alkohol)
-
Kassasteril
- Spuit yang steril ukuran 3 cc
- Heparin
-
Kontainer atau es
-
Label spesimen
-
Sarung tangan
- Pengalas
- Bengkok
-
Plester dan gunting
PROSEDUR
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH ARTERI
Persiapan
:
Cek
catatan medik.
Meliputi:
- Alasan pengambilan spesimen darah. Rasional
mengidentifikasi tipe darah yang dibutuhkan dan bagaimana mengumpulkannya.
-
Riwayat faktor risiko perdarahan: terapi antikoagulan, gangguan perdarahan,
jumlah trombosit yang rendah. Rasional mengingatkan untuk menyiapkan
peralatan tambahan untuk penekanan pada daerah penusukan setelah dilakukannya
tindakan.
-
Faktor kontra indikasi
dilakukan penusukan pada arteri atau vena : infus intra vena atau keadaan
setelah radikal mastektomi. Rasional mengidentifikasi daerah yang ddak dapat
digunakan sebagai tempat dilakukannya prosedur tindakan.
Siapkan formulir laboratorium.
Cuci tangan.
Siapkan
alat dan bahan.
Untuk
pengambilan darah arteri : siapkan spuit aspirasi 0,5 ml heparin dengan
perbandingan 1: 1000 unit/ml dari vial; Kemudian lakukan usaha agar heparin
menyentuh semua dinding bagian dalam spuit. Rasional mencegah pembekuan darah.
Ini perlu untuk keakuratan analisa darah
Pelaksanaan
Beri salam, panggil pasien dengan
namanya.
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
yang akan dilakukan kepada klien. Rasional memberikan informasi pada
klien. Penjelasan pada pasien tantang tujuan dari test ini dan pemberitahuan
bahwa tindakan ini dapat merimbukan rasa sakit nyeri. (catatan : beberapa
institusi mengijinkan diberikan anastesi di area penusukan dengan 1% lidocaine
(Xilocaine) akan mempersiapkan diri pasien, atau pada bayi dioleskan anestesi
semprot/salep.
Beri kesempatan pada klien untuk bertanya.
Menanyakan keluhan utarna klien.
Memulai tindakan dengan cara yang baik.
Jaga privacy klien.
Dekatkan peralatan pada klien.
Atur posisi klien agar nyaman.
Identifikasi tempat penusukan.
Posisikan klien dengan lengan ekstensi dan
telapak tangan menghadap ke atas.
Letakkan pengalas.
Pakai sarung tangan.
Palpasi arteri radial dan brakial dengan
jari tangan. Tentukan daerah pulsasi maksimal. Rasional mengidentifikasi
dimana letak arteri yang paling dekat dengan permukaan kulit.
Lakukan
test Allen. Rasional untuk mengkaji keadekuatan sirkulasi
kolateral pada arteri ulnaris. Sirkulasi kolateral ini penting bila arteri
radialis terobstruksi oteh trombus setelah dilakukan tindakan penusukan.
Untuk
melakukan test Allen, lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan
ulnaris dari salah satu pergelangan tangan pasien sampai denyutannya hilang.
Tangan menjadi pucat karena kurangnya sirkulasi ke tangan. Lepaskan tekanan
pada arteri ulnaris. Jika tangan kembali normal dengan cepat (tangan akan
kemerahan dalam 10 detik), hasil test dinyatakan negatif dan penusukan arteri
dapat dilakukan pada pergelangan tangan tersebut. Jika setelah dilakukan
pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap pucat, artinya sirkulasi
ulnaris tidak adekuat. Hasil test dinyatakan positif dan pergelangan tangan
yang lain harus di-test. Bila hasil test pada kedua pergelangan tangan adalah
positif, arteri femoralis harus dieksplorasi
Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan
tangan; stabilisasi arteri brakialis dengan melakukan hiperekstensi siku. Rasional
mencegah agar arteri tidak "menghilang" ketika jarum ditusukkan.
Disinfeksi daerah penusukan di sekitar pulsasi maksimal dengan kapas
alkohol dengan gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu
arah. Rasional mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam arteri dan
sistem vaskular
Pegang kapas akohol dengan jari tangan dan
palpasi pulsasi lagi. Pertahankan jari tangan di daerah proksimal dan daerah
penusukan. Rasional memastkan keakuratan insersi jarum, mencegah
masuknya mikrooganisme dalam darah.
Masukkan jarum, dengan sudut 60-90 derajat
(sesuai dengan lokasi), langsung ke dalam arteri. Rasional sudut ini
mengoptimalkan curah darah ke dalam jarum.
Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit
yang terlihat seperti "denyutan". Hentikan menusukkan jarum lebih
jauh bila terlihat "denyutan" ini. Rasional mengindikasikan keakuratan
penempatan jarum dalam arteri, pergerakan lebih jauh dapat menempatkan ujung
jarum pada dinding arteri atau ke luar dari arteri. Sampel darah arteri yang
baik sebaiknya menggunakan tekanan hisap minimal, dan secara normal, darah naik
ke dalam spuit dengan sendirinya.
Pertahankan posisi dan tunggu sampai
terkumpul 2 - 4 ml (atau sesuai kebutuhan) darah ke dalam spuit.
Letakkan kapas akohol di atas daerah
penusukan dan tarik jarum; lakukan penekanan sesegera mungkin dengan
menggunakan kapas alkohol tersebut. Rasional membatasi jumlah perdarahan dari
daerah penusukan.
Pelihara
kontinuitas penekanan selama 5' (atau selama 10' bila klien menerima
antikoagulan). Rasional memastikan waktu yang cukup untuk pembentukan
formasi pembekuan; penekanan in lebih lama
dibandingkan ketika dilakukan pengambilan
darah vena karena faktor curah darah dalam arteri.
Keluarkan udara dari spuit.
Ujung jarum ditusukkan ke dalam gabus.
Pasang label identitas (nama pasien,
tanggal, jam, suhu tubuh saat pengambilan, ruangan) di spuit. Pastikan sampel
dianalisis dalam waktu 5-10 menit, atau ditransport dalam freezer.
Bersihkan daerah penusukan dengan kapas
alkohol.
Monitor tempat penusukan terhadap adanya
perdarahan dengan melakukan inspeksi; Dan palpasi. Rasional mengidentifikasi
hematoma atau perdarahan.
Lakukan balutan tekan (pressure dressing)
jika perdarahan berlanjut.
Bereskan peralatan.
Lepaskan sarung tangan.
Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
Beri reinforcement positif pada klien.
Mengakhiri pertemuan dengan baik.
Cuci tangan.
Dokumentasi.
Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan, Yang perlu didokumentasikan
meliputi:
•
Waktu dilakukannya prosedur. • Jenis pemeriksaan yang dilakukan • Keadaan kulit
(kemerahan, perdarahan benebihan) Persiapan hasil pengambilan darah untuk
analisa laboratorium: 1. Keluarkan udara dan spuit; lepaskan jarum dan
buang. Rasional mencegah accidental sticks dengan jarum
yang terkontaminasi. 2. Pasang label identifikasi ke spuit. Rasional memastikan
dokumentasi yang akurat 3. (Lepas sarung tangan) dan cuci tangan. Rasional menghindari
segala kemungkinan terpapar darah dengan melepas sarung tangan hanya setelah
tangan tidak lag! menyentuh spuit 4. Dokumentasikan informasi yang dibutuhkan
pada formulir untuk pemeriksaan laboratorium yang telah ditentukan. Rasional
memastikan keakuratan. Analisa gas darah membutuhkan informasi tentang
konsumsi oksigen klien. 5. Kirimkan spesimen ke laboratorium secepatnya. Rasional
mencegah metabolisme sel darah yang dapat mempengaruhi hasil test
Masalah
Yang Mungkin Timbul Selama Prosedur
•
Selama pengambilan darah vena, tidak ada darah yang ke luar. Solusi: jarum
tidak ada di dalam vena. Tank jarum periahan-lahan. Jika tidak darah yang ke
luar, gerakkan ujung jarum sesuai dengan arah vena. Jika tetap tidak berhasil,
tank jarum. Lakukan penekanan 1 - 2'. Coba lagi pada vena yang lain. •
Terbentuk hematoma pada tempat penusukan. Solusi: tarik jarum. Lakukan
penekanan sampai darah berhenti. • Tempat penusukan untuk pengambilan darah
vena/arteri terus berdarah. Solusi: lakukan penekanan 1 - 2 ' untuk pengambilan
darah vena dan 5 - 10 ' untuk pengambilan darah arteri. Cek tempat penusukan
dan jika perdarahan terus berianjut, tekan lebih lama. • Hematoma pada tempat
penusukan arteri. Solusi: lakukan penekanan dan laporkan.
Berikut di bawah ini ada video pengambilan darah arter dan test Allen :
1. Pengambilan darah arteri
2. Allen Test
SUMBER :http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/genap%20I/Genap%20I%20-%20Analisa%20Ga
Darah adalah cairan penopang kehidupan yang
terdiri dari plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan platelet; darah beredar melalui jantung, arteri, vena, dan kapiler membawa
nutrisi, elektrolit, hormon, vitamin, antibodi, panas, dan oksigen ke jaringan
dan kembali membawa zat limbah dan karbon dioksida.[http://kamuskesehatan.com/arti/darah/]
Hubungan aliran darah, tekanan darah
rata-rata & tahanan
Aliran darah: jumlah darah yg mengalir mll
pembuluh, organ, atau
sirkulasi pd wkt tertentu
Tekanan darah: gaya yg ditimbulkan oleh darah pd
dinding pembuluh
darah di suatu area tertentu
Tahanan: daya yang diberikan pembuluh untuk
menahan aliran darah;
ditentukan oleh viskositas
darah, panjang, &
diameter pembuluh darah
perbedaan tekanan darah (ΔP)
Aliran darah (F) = --------------------------------------------
tahanan perifer (R)
Vena
Berfungsi sbg reservoir darah (pembuluh kapasitans)
& jalan untuk
kembali ke jantung.
Kapasitas vena bergantung pd distensibilitas dinding
vena & semua
pengaruh tekanan eksternal yg
memeras vena.
Tekanan vena: biasanya sangat rendah; di vena cava
hanya 4-5 mmHg
Kecepatan aliran: di venula & vena kecil kontinyu,
sdgkan di vena sedang
& besar tjd fluktuasi aliran
darah kembali.
Aliran balik vena (venous return):
volume darah yang
masuk ke tiap atrium
per menit dari vena; dipengaruhi
Dalam
kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilahphlebotomyyang berarti
proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara
memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan
kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah
cara yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering
dikaitkan dengan venipuncture.
PENGAMBILAN DARAH VENA
Pada
pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil dari
venamedian cubital, pada
anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak
memungkinkan, venachepalicaatau
venabasilicabisa menjadi pilihan berikutnya.
Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena
letaknya berdekatan dengan arteribrachialisdan syaraf median.
Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka
pengambilan darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan
pengambilan dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya
lebih kecil.
Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah :
Lengan pada sisi mastectomy
Daerah edema
Hematoma
Daerah dimana darah sedang ditransfusikan
Daerah bekas luka
Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
Daerah intra-vena lines Pengambilan darah di daerah ini dapat
menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau
menurunkan kadar zat tertentu.
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara
manual dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring),
sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer).
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena
adalah :
Pemasangan turniket (tali pembendung)
pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel),
peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid
total)
melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma
Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga
mengakibatkan masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
Penusukan
penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan
jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan
yang berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena
menyebabkan darah bocor dengan akibat hematoma
Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis
sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang
berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.
Pengambilan Darah Vena dengan Syring
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring)
merupakan cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan
tempat-tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston
sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan
jarum. Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran
terbesar sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G.
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lanjut
dan pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).
Prosedur :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syring, kapas alkohol 70%,
tali pembendung (turniket), plester, dan tabung. Untuk pemilihan syring,
pilihlah ukuran/volume sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil,
pilih ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar
permintaan.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat
bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktifitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat
siku.
Pilih bagian venamedian
cubitalataucephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa
kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan
pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5
menit daerah lengan.
Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol
70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Jika jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam
semprit (dinamakanflash).
Usahakan sekali tusuk kena.
Setelah volume darah dianggap cukup, lepas turniket dan minta pasien
membuka kepalan tangannya. Volume darah yang diambil kira-kira 3 kali
jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum.
Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan
menarik jarum sebelum turniket dibuka.
Pengambilan Darah Vena Dengan Tabung Vakum
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-Dickinson)
di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang hampa
udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada jarum,
darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah
volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan
terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum pada
sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior
ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh bahan dari karet
sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar. Sambungan berulir
berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat
mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi-bagi
sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat digunakan
untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang
diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena
darah pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media
biakan kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada
pengambilan dengan cara manual dapat dihindari.
Kekurangannya sulitnya pengambilan pada orang tua, anak kecil, bayi, atau jika
vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien gemuk. Untuk
mengatasi hal ini mungkin bisa digunakan jarum bersayap (winged needle).
Jarum bersayap atau
sering juga dinamakan jarum “kupu-kupu” hampir sama dengan jarum vakutainer
seperti yang disebutkan di atas. Perbedaannya adalah, antara jarum anterior dan
posterior terdapat dua buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang
yang menghubungkan jarum anterior dan posterior. Jika penusukan tepat mengenai
vena, darah akan kelihatan masuk pada selang (flash).
Prosedur :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum, kapas alkohol 70%,
tali pembendung (turniket), plester, tabung vakum.
Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar
permintaan.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat
bila pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak
melakukan aktifitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat
siku.
Pilih bagian venamedian
cubitalataucephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa
kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan
pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres hangat selama 5
menit daerah lengan.
Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol
70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
Masukkan tabung ke dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior
tertancap pada tabung, maka darah akan mengalir masuk ke dalam tabung.
Tunggu sampai darah berhenti mengalir. Jika memerlukan beberapa tabung,
setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan tabung kedua, begitu
seterusnya.
Lepas turniket dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume
darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum.
Tekan kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan
menarik jarum sebelum turniket dibuka.
Menampung Darah Dalam Tabung
Beberapa jenis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek laboratorium
klinik adalah sebagai berikut :
Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan
zat additive, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan
pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi,
serologi dan bank darah (crossmatching test)
Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel
separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya memisahkan
serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada di bagian atas
gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan
kimia darah, imunologi dan serologi
Tabung tutup hijau terang. Tabung
ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST) dengan
antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di
bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah.
Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung
ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan
bank darah (crossmatch)
Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium
sitrat. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium
atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas
osmotik eritrosit, kimia darah.
Tabung tutup biru gelap. Tabung
ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan
trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi.
Tabung tutup abu-abu terang. Tabung
ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, digunakan untuk
pemeriksaan glukosa.
Tabung tutup hitam; berisi
bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR).
Tabung tutup pink; berisi potassium EDTA,
digunakan untuk pemeriksaan imunohematologi.
Tabung tutup putih ; potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
molekuler/PCR dan bDNA.
Tabung tutupkuningdengan warnahitamdi bagian atas ; berisi media
biakan, digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan
jamur
Beberapa hal penting dalam menampung sampel darah adalah :
Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung
dengan cara melepas jarum lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui
dinding tabung. Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa
melepas jarum, berpotensi menyebabkan hemolisis. Memasukkan darah ke dalam
tabung vakum dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung, biarkan darah
mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah terpenuhi.
Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara
memutar-mutar tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali
dengan lembut. Mengocok sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.
Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah :
pertama - botol biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam
kedua - tes koagulasi (tabung tutup biru), ketiga - tabung non additive
(tutup merah), keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavendet (EDTA), tabung
tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-abu (NaF dan Na oksalat)